HOME

Rabu, 02 November 2016

MENENTUKAN BATAS – BATAS ATTERBERG (ATTERBERG LIMIT) lengkap dengan perhitungan


II. DASAR TEORI
Seorang dari Swedia bernama Atterberg mengembangkan suatu metode untuk menjelaskan sifat konsistensi tanah berbutir halus pada kadar air yang bervariasi. Bilamana kadar airnya sangat tinggi, sifat campuran tanah dan air akan menjadi sangat lembek seperti cairan. Oleh karena itu atas air yang dikandung tanah, tanah dapat dipisahkan dalam empat keadaan dasar yaitu ; padat, semi padat, plastis dan cair.
Volume

Batas-batas dari empat keadaan diatas, yaitu:
a. Batas Cair (liquid limits)(?LL) : Batas sifat tanah kohesif antara keadaan cair dengan plastis.
b. Batas Plastis (Plastics limits)(?PL) : Batas sifat tanh kohesif antara keadaan plastis dengan semi padat.
c. Batas susut (shrinkage limits) (?SL) : Batas sifat tanah kohesif antara keadaan semi padat dengan padat.
a. Batas Cair  adalah kadar air pasta tanah saat dicapai ketukan mangkung Casagrande 25 kali, celah standard menutupi sepanjang 12,7 mm.untuk mendapatkan kondisi celah tertutup 12,7 mm dalam 25 kali ketukan sangatlah sulit didapatkan. Dalam menentukan batas cair menggunakan alat yang terdiri dari mongkok kuningan yang bertumpu pada dasar karet yang keras.monkok kuningan tersebut diangkat dan dijatuhkan diatas dasar karat keras tersebut dengan sebuah pengungkit aksentri dijalankan oleh suatu alat pemutar.Untuk melakukan uji batas cair, pasta tanah diletakkan didalam mangkok kuningan dan diratakan kemudian digores tepat ditengahnya dengan menggunakkan alat penggores standard. Dengan menjalankan alat pemutar, mangkok   kemudian dinaik- turunkan dari ketinggiaan setinggi gagang penggores standard kira-kira (10mm). Kadar air dinyatakan dalam persen dari tanah yang dibutuhkan untuk menutup goresan yang berjrak 0,5 in sapanjang dasar contoh tanah di dalam mangkok sesudah 25 kali ketukan. Untuk mengatur kadar air dari tanah yang di uji agar dipenuhi persyaratan. Dalam melakukan pengujiaan batas cair sebaiknya dilakukan beberapa kali pada tanah yang sama tetapi pada kadar air yang berbeda- beda sehingga jumlah pukulan N , yang dibutuhkan untuk menutup goresan bervariasi antara 10 dan dibawah 40 pukulan.
b. Batas Plastis didefinikan sebagai kadar air, dinyatakan dalam persen, dimana tanah apabila digulung sampai dengan diameter 3 mm menjadi retak- retak rambut. Batas plastis merupakan batas terendah daadi tingkat keplastisan suatu tanah.

III.PERALATAN DAN BAHAN
A.Peralatan
1. Alat batas cair (mangkok Casagrande) yang terdiri dari :
a. Cawan batas cair
b. Alat pencoak (Groving tool)
2. Pelat kaca
3. Spatula
4. Cawan
5. Timbangan
6. Desikator
7. Oven
8. Penjepit

B.Bahan
1. Tanah
2. Air suling

IV. LANGKAH KERJA
A.Batas cair
1. Siapkan enam buah cawan yang sudah diberihkan dan di timbang.
2. Ambil tanah yang  sudah dikeringkan ditumbuk sampai halus,kemudia di saringn  dengan saringn  no 40, sebanyak ±100 gr diaduk diatas plat kaca sambil ditambahkan air aquadest, hingga benar-benar homogen.
3. Atur tinggi jatuh dari cawan Casagrande(10 mm).
4. Masukkan contoh tanah kedalam cawan, kemudian ratakan permukaannya.
5. Tekan alat pencoak tegak lurus terhadap permukaan cawan , dari belakan  kemuka, sehingga contoh tanah terbelah menjadi dua bagian.
6. Lakukan pengetukan dengan memutar engkol dari alat Casagrande, hingga bagian tengah dari coakan mrnyatu sepanjang 0,5 in, hal ini dapat dikontror dengan tangkai alat pecoak, dan catat jumlah ketukannya.
Hasil yang diambil dari  percobaan  adalah 3<dari n 25 >10; dan 3> dari n 25< 40.
7. Ambil contoh tanah pada bagian yang menyatu tsb, dan ukur kadar airnya.
8. keluarkan contoh tanah dari cawan dan aduk kembali dengan kadar air yang berbeda – beda.
9. Setelah kadar air dari masing-masing percobaan tersebut diketahui, maka data tersebut diplot pada grafik semi logaritma dengan jumlah ketukan (N)sebangai absis(x)dan kadar air (?)sebagai ordinat(y).

Catatan :  
  Dalam mengambil jumlah ketukan yang di inginkan sebaiknya dilakukan 2kali percobaan untuk menghindari kesalahan.
  Untuk tanah yang berpasir kasar,  batar cair tidak dapat dilakukan.
             
B. Batas Plastis
1. Siapkan empat buah cawan yang sudah dibersih kan dan ditimbang beratnya.
2. Contoh tanah ynag lolos saringan No 40, diaduk diatas plat kaca hingga benar-benar homogen.
3. Ambil sedikit contoh tanah,gilingkan diatas telapak tanggan  hingga membentuk bulatan , kemudian giling diatas kaca sehigga membentuk batangan kecil dengan diameter 3 mm.
Percobaan penggilingan dilakukan sampai diperoleh retak –retak rambut atau patah, bila belum mencapai diameter 3 mm contoh tanah sudah retak, maka contoh tanah diremas kembalisambil ditambahkan sedikit air.
4. Setelah diperoleh contoh tanah yang  retak/patah pada diameter ±3mm,ukur kadar airnya. Harga kadar air tersebut adalah harga batas plastis (PL).


V.DATA DAN CONTOH PERHITUNGAN
A.  DATA
PERHITUNGAN BATAS CAIR

Pukulan          n< 25                 n>25
No                  1                 2         3          4          5          6
Pukulan          15                20         23         26         28         32
Berat cawan          16,20        16,00 16,00 15,90 15,90 9,60
Brt cawan+tanah+basah 21,80        20,20 21,90 20,30 20,50 15,40
Brt cawan+tanah+kering 20,30        19,00 20,30 19,10 19,30 13,90
Berat tanah kering 4,10                 3,00         4,30          3,20 3,40          4,30
Berat air          1,50         1,20          1,60 1,20    1,20          1,50
kadar air(%)          36,59         40,00 37,21 37,50 35,29 34,88
Nilai LL                                36,91


PERHITUNGAN BATAS PLASTIS LIMIT
No                          1            2           3            4
Beratcawan         16,20 15,80 9,60          16,00
Brtcawan+tanah basah 18,60 18,00 12,10 19,20
Brtcawan+tanah kering 18,20 17,20 11,50 18,50
berat tanah kering         2,00         1,40          1,90 2,50
Berat air                  0,40 0,80         0,60         0,70
Kadar air (%)                 20,00 57,14 31,58 28,00
Nilai PL                                         45,57

Maka Nilai Indek Plastis (PI) =LL-PL
PI = 36,91-45,57 =-8,66


B.CONTOH PERHITUNGAN
a. Perhitungan Batas Cair
15 kali ketukan
Berat cawan (W1) = 16,2 gr
Berat cawan +tanah basah (W2) = 21.8 gr
Berat cawan +tanah kering  (W3) = 20,3 gr
Penyelesan :
Kadar air =   (W2 - W1)/(W3-W1) x 100 %
=  (1,8-16,)/(20,3-16,2) x 100 %
= 36,59 %
Kadar air rata-rata yang diperoleh  antara 10 – 40 ketukan  adalah = 36,91 %

b.Perhitungan Batas Plastis
Berat cawan (W1) = 16,2 gr
Berat cawan +tanah basah (W2) = 18,6 gr
Berat cawan +tanah kering (W3) = 18,2 gr
Penyelesaan :
Kadar air =  (W2 - W1)/(W3-W1) x100 %
=  (18,6-16,2)/(18,2-16,) x100 %
= 20,00 %

Kadar air yang didapat dari empat contoh yang dilakukan = 45,57 %

c.Perhitungan Indeks Plastisitas
IP = LL – PL
   = 36,91 – 45,57 = - 8,66 %

VI. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan Atterberg diperoleh data  sbb:
1. Batas cair (liquid limits) rata-rata = 36,91 %
2. Batas plstis (Plastis limits) rata-rata = 45,57 %
3. Indeks Plastisitas = - 8,66 %

Tidak ada komentar:

Posting Komentar