HOME

Sabtu, 05 November 2016

CONTOH ANALISA KINERJA ANGKUTAN UMUM




1. Gambaran Umum
Survey analisa kinerja angkutan umum dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak kebutuhan armada angkutan umum dalam melayani perjalanan per trayek nya masing-masing.
Jarak perjalanan yang ditempuh dari terminal Lhokseumawe ke Terminal Bireuen ± 10 Km, dengan perjalanan melalui jalan arteri primer menggunakan angkutan umum jenis bus sedang atau Bireuen ekspres
( BE ).

1.1 Lokasi dan Jumlah Penduduk
Lokasi survey analisa kinerja angkutan umum terletak pada terminal Kota Lhokseumawe dan terminal Bireuen. Jumlah penduduk Kota Lhokseumawe pada tahun 2014 menurut data dari wikipedia adalah ± 171 ribu orang.
1.2 Tujuan
Tujuan dari survey ini adalah untuk mengetahui jumlah angkutan umum dan berapa banyak yang dibutuhkan oleh masyarakat sehingga moda tersebut bisa beroperasi.
1.3 Permasalahan
Permasalahan yang timbul dari penggunaan angkutan umum sehingga masyarakat enggan melakukan perjalanan dengan angkutan umum yaitu waktu tundaan yang lama waktu mencari sewa penumpang lain.

2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data di lapangan dilakukan secara manual, hal ini bertujuan untuk mendapatkan langsung data-data yang diperlukan di lapangan, dengan mencatat jumlah penumpang naik, jumlah penumpang yang turun, serta jumlah penumpang akhir sampai mobil angkutan sampai ke tujuannya.
Pengambilan data dilakukan pada jam sibuk yaitu pada jam 07:00 WIB,data yang diperoleh dilapangan ini selanjutnya di olah sehingga diperoleh waktu sirkulasi, waktu antara, jumlah armada per waktu sirkulasi, jumlah ketersediaan armada pada waktu sibuk dan lain sebagainya.
Adapun data-data yang mendukung dalam survey ini adalah:

2.1 Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan secara manual dengan surveyor terlibat langsung manjadi penumpang mobil angkutan. Data yang diperoleh meliputi : Waktu Berangkat, waktu tiba, Jumlah penumpang awal, jumlah penumpang akhir, jumlah penumpang naik, jumlah penumpang turun, dan jumlah total dari data-data tersebut.
2.1.1 Pengambilan Data Primer
Pengambilan data primer ini didapat dengan cara observasi atau pengamatan langsung di lokasi penelitian, yaitu meliputi:
1. Surveyor menaiki langsung mobil angkutan trayek Lhokseumawe – Bireuen dan sebaliknya pada jam sibuk yaitu pada pukul 07:00 WIB.
2. Data primer yang perlu dicatat pada saat pertama kali waktu menaiki mobil angkutan adalah: waktu keberangkatan, Nomor Plat mobil, dan jumlah penumpang awal.
3. Selanjutnya apabila didalam perjalanan ada penumpang yang naik ataupun ada penumpang yang turun, maka surveyor mencatat berapa jumlah yang turun ataupun jumlah yang naik, dan di saat tersebut surveyor juga perlu mencatat waktu dan tempat penumpang naik ataupun turun.
4. Terakhir pada saat mobil angkutan sudah sampai ke tempat tujuan, maka data-data terakhir yang perlu dicatat adalah jumlah penumpang akhir,serta waktu antara yang dibutuhkan mobil angkutan untuk melakukan perjalanan kembali.  
2.2 Data Sekunder
Selain data primer yang diambil, juga dilakukan pengambilan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait, dalam hal ini Dinas Perhubungan Kota Lhokseumawe, data ini meliputi data jumlah moda angkutan ke berbagai trayek, dan jumlah trip kendaraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar