Jika kita tinjau sistem anggkutan umum dari suatu daerah perkotaan secara keseluruhan, kita akan dapatkan bahwa dalam sistem yang kita amati akan terdapat sekumpulan rute-rute individual yang satu denngan lainnya membentuk suatu jaringan rute.
@ Sistem Jaringan Rute
Sistem jaringan rute yang ada dalam suatu perkotaan biasanya dapat dibagi menjadi dua kelompok,yaitu :
1. Jaringan rute yang terbentuk secara evolutive dimana pembentukannya dimulai oleh-oleh pihak-pihak pengelola individual secara sendiri-sendiri
2. Jaringan rute yang terbentuk simultan secara menyeluruh, dimana perbentukannya dilakukan oleh pengelola angkutan umum yang besar (swasta ataupun milik pemerintah ) ataupun oleh sekelompok pengelola individual secara simultan dan bersamam-sama/
Pada kelompok yang pertama, pembentukan jaringan rute benar-benar tidak terkeordinasi, karena sistem tumbuh secara persial. Masing-masing lintasan rute terbentuk karena keinginan pengguna jasa (penumpang) ataupun karena keinginan pihak pengelola.
@ Jarak Antar Rute
Dalam sistem jaringan rute, aspek yang berkaitan dengan jarak antar rute merupakan aspek yang cukup penting untuk diperhatikan. Hal ini disebabkan karena jarak antar rute mempunyai pengaruh yang lansung terhadap penumpang dan juga operator.
Sebelum pembahasan dilakukan lebih jauh, ada baiknya kita tinjau dulu faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam masalah ini. Ada empat faktor yang perlu diperhatikan, yaitu :
• Lebar koridor daerah pelayanan
• Frekuensi pelayanan
• Jarak tempuh penumpang kelintasan rute
• Waktu tunggu rata-rata diperhentikan
@ Konfigurasi Jaringan Rute
Konfigurasi jaringan rute adalah sebaran spesial dari masing-masing lintasan rute dalam sistem secara keseluruhan. Bentuk konfigurasi jaringan rute angkutan umum suatu kota sangatlah penting ditinjau dari kualitas pelayanan yang dihasilkan, karena konfigurasi yang dihasilkan sangat berpengaruh.
1. Jaringan Grid ( Orthogonal )
Jaringan rute berbentuk Grid ( Orthogonal ) ini hanya mungkin terbentuk jika struktur jaringan prasarana jalannya adalah Grid ( Orthogonal ).
2. Jaringan Linear
Jaringa berbentuk linear biasanya terjadi karena bentuk kotanya adalah linear. Seperti diketahui bentuk kota linear adalah kota dimana bentuknya memanjang mengikuti suatu jalan arteri utama.
3. Jaringan Radial
Struktur jaringan berbentuk radial merupakan bentuk yang paling sering ditemui di kota –kota seluruh dunia.
4. Jaringan Toritorial
Sesuai dengan namanya, konfigurasi jaringan rute tritorial membagi-bagi daerah, dimana masing-masing daerah yang bersangkutan dilayani oleh satu lintasan rute. Selanjutnya semua lintasan rute bertemu atau bersinggungan di suatu titik yang dapat digunakan sebagai titik transfer yang dimaksud biasanya daerah dengan kegiatan yang cukup tinggi, seperti perkotaan ataupun pusat kegiatan sosial-budaya.
5. Jaringan modikasi Radial
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu kelemahan dari konfigurasi jaringan berbentuk radial adalah sulitnya pergerakan yang terjadi antara sub-sub kegiatan yang ada di kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar