Kegiatan utama perbaikan jalan dibagi dalam beberapa kategori perbaikan sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing bagian dari suatu konstruksi jalan. Bagian-bagian dari konstruksi jalan yang perlu dipelihara antara lain adalah Struktur Perkerasan Jalan.
Selain itu, kegiatan yang perlu dilakukan dalam keadaan mendesak/darurat adalah apabila terjadi bencana alam seperti tanah longsor, banjir, jalan dan jembatan terputus, pengaturan lalulintas, dan lain-lain.
Struktur Perkerasan Jalan
Kerusakan pada struktur perkerasan jalan dapat terjadi dengan kondisi yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat kerusakannya; berat, sedang, ataupun ringan. Disarankan pada saat kondisi kerusakan ringan dapat segera diperbaiki dengan cara perbaikan rutin, agar kerusakan tidak berkembang lebih lanjut atau semakin parah yang berakibat semakin mahal biaya untuk perbaikannya. Sesuai dengan jenis perkerasan jalan yang umumnya dilaksanakan, maka kerusakan yang terjadi umumnya mengikuti jenis perkerasan itu masing-masing.
Pada perkerasan lentur dengan lapisan penutup, jenis kerusakan yang sering timbul antara lain adalah:
@ Lubang.
@ Bergelombang
@ Alur.
@ Penurunan
@ Jembul.
@ kerusakan Tepi.
@ Retak Buaya.
@ Retak Garis.
@ Kegemukan Aspal.
@ Terkelupas.
Pada perkerasan lentur tanpa lapisan penutup, jenis kerusakan yang sering timbul antara lain adalah sebagai berikut:
@ Lubang-lubang.
@ Bergelombang
@ Alur.
@ Penurunan
Pada perkerasan kaku, jenis kerusakan yang sering timbul, antara lain adalah sebagai berikut:
@ Kerusakan pengisi celah lubang.
@ Retak pada sambungan
Metode perbaikan pada perkerasan lentur dengan lapis penutup adalah;
@ Penambalan lubang.
@ Perataan.
@ Pelaburan/Pengaspalan.
@ Pengisian retak.
@ Penutupan retak.
@ Penebaran pasir.
Metode perbaikan pada perkerasan lentur tanpa lapis penutup adalah;
@ Penambalan lubang.
@ Perataan.
@ Perbaikan kemiringan.
@ Penambahan kerikil.
Metode perbaikan pada perkerasan kaku adalah;
@ Perbaikan celah.
@ Penyuntikan.
@ Penambahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar