Klasifikasi gelombang
kejut
Gelombang kejut dapat
diklasifikasikan menjadi 6 kelas :
1. 1. Gelombang kejut diam di depan (frontal
stationary)
terdapat
pada lokasi penyempitan jalur (termasuk sinyal lalulintas) dan menunjukkan
bahwa pada lokasi tersebut arus lalulintasnya lebih besar dari kapasitas jalan.
Istilah diam berarti gelombang bahwa gelombang kejut terjadi pada lokasi
tersebut dan hal ini tidak akan berpindah lokasinya dengan berubahnya waktu.
2. 2. Gelombang kejut bentukan mundur (back forminy)
terbentuk
apabila terjadi kemacetan dan menunjukkan daerah dalam waktu dan ruang dimana
kelebihan arus tampung. Istilah mundur berartarti bahwa dengan berjalannya
waktu, gelombang kejut akan bergerak ke belakang (kearah hulu /berlawanan
dengan gerakan lalulintas)
3. 3.Gelombang kejut pemuilihan maju (forward
recovery)
terbentuk
seketika terjadi kemacetan sedang arus lalulintas berkurang sehingga berada
dibawah kapasitas penyempitan. Oleh karena itu panjang dari kemacetan dapat
dikurangi. Istilah maju berarti selama berlangsungnya waktu gelombang kejut
bergerak kedepan. Istilah pemulihan berarti bahwa selama berlangsungnya waktu
terdapat kondisi arus lalulintas bebas pada daerah yang semakin jauh kearah
hilir.
4. 4. Gelombang kejut diam belakang (rear
stationary)
Terjadi
apabila kedatangan lalulintas sama dengan kapasitasnya pada derah kemacetan
untuk selama periode waktu tertentu. Istilah belakang mempunyai arti bahwa ini
adalah bagian paling belakang atau pinggir dariarah hulu dari daerah kemacetan.
Kerapatan lebih tinggi kearah hilir dan lebih rendah kearah hulu. Istilah diam
berarti bahwa gelombang tidak berpindah lokasinya selama periode tertentu.
5. 5. Gelombang kejut pemulihan mundur
terbentuk
ketika kemacetan terjadi tetapi kemudian terjadi peningkatan kapasitas jalan
itu. Istilah mundur berarti bahwa selama berlangsungnya waktu Gelombang kejut
bergerak kebalakang. Istilah pemulihan berarti bahwa selama berlangsungnya
waktu kondisi arus bebas meningkat.
6. 6. Gelombang kejut bentukan maju
istilah
maju mempunyai arti bahwa Gelombang kejut bergerak dalam arah yang sama dengan
arah gerakan lalulintas. Istilah bentukan berarti selama berlangsungnya waktu
kemacetan terjadi peningkatan pada tempat yang semakin jauh.
Gelombang kejut dapat
dihitung dengan rumus :
NB = qBt = (MB – WAB)
KBt
NA = qAt = (MA – WAB)
Kat
Tetapkan NB = NA untuk
menyelesaikan WAB
(MB – WAB) KBt = (MA –
WAB) KAt
WAB =
(qA - qB)/(KA-KB) = ∆q/∆K
Keterangan :
-
B (NB) : jumlah kendaraan meninggalkan
arus B
-
A (NA) : jumlah kendaraan masuk kondisi
arus A
-
(MB – WAB) : kondisi arus dibagian hulu
dari batas gelombang kejut terhadap
kecepatan gelombang kejut.
Kapasitas Jalan Dan
Tingkat Pelayanan (Level Of Service)
Kemampuan jalan dalam melayani lalulintas berbeda-beda.
Perbedaan ini dapat ditimbulkan oleh fasilitas jalan yang tersedia maupun
tingkat layanan yang diberikan. Kedua criteria tersebut secara kuwantitatif
dinyatakan dalam kapasitas jalan dan tingkat pelayanannya (Level Of Service).
Kapasitas jalan
Adalah jumlah maksimum kendaraan yang dapat melalui jalan
tersebut. Pada kenyataan kapasitas jalan sangat bergantung pada keadaan
masing-masing jalan :
1.
Kapasitas jalan untuk jalur takterganggu
(ideal)
Kapasitas
pelayanan pada suatu pias jalan akan berbeda-beda dengan harga maksimum
teoritis. Untuk keperluan analisa keadaan ideal dinyatakan sebagai berikut :
a. Aliran
lalulintas tak ergangg, bebas dari gangguna-gangguan samping baik dari
kendaraan maupun pejalan kaki.
b. Lalulintas
hanya terdiri dari mobil penumpang saja
c. Jalur
lalulintas sebesar 3.75 meter (12 feet) dengan fasilitas berm yang cukup dn
tidak ada gangguan benda-benda lain sejarak 2 metr ( 6 feet) dari tepi
perkerasan.
d. Untuk
jalan-jalan luar kota elinyeman horizontal dan vertical harus cukup aman untuk
kecepatan 70 mph (112 km/jam) tidak ada hambatan batas pandangan pada 2 atau 3
lajur lalulintas.
Kapasitas ideal
Type jalan
|
Kapasitas/kendaraan
penumpang /jam
|
Berlajur
banyak
2 lajur, 2
arah
3 lajur, 2
arah
|
2000 /lajur
2000 /2 arah
4000 /2 arah
|
2.
Kapasitas untuk jalur yang terganggu
(tak ideal)
Untuk
lalulintas tak ideal criteria umum yang diberikan sangat sedikit karena keadaan
yang ideal banyak sekali syarat-syarat yang dikumpul. Salah satu gangguan
adalah persimpangan-persimpangan (pertemuan-pertemuan). Jalan yang menggunakan
lampu lalulintsa (signalized intersection) untuk hal itu secara umum ada dua
hal pembatasan :
a. Jarang
satu lajur lalulintas dapat melayani 2000 kendaraan /jam hijau dari lampu
lalulintas walaupun dengan pengaturan lampu yang sangat baik (ideal)
b. Satu
iring-iringan lalulintas bila semuanya berhenti akibat adanya gangguan
jarang-jarang dapat keluar dari lajur itu sebesar 1500 mobil penumpang /jam
dalam periode ganggun tersebut telah berlalu.
Langkah perhitungan
C = 2000 x N x W x Tc
Keterangan :
-
C : kapasitas (terdiri dari campuran
kendaraan/jam)
-
N : jumlah lajur (satu arah)
-
W : factor penyelesaian untuk lebar
perkerasan dan kebebasan samping
-
Tc : truck factor untuk kapasitas
Lebar lajur
(ft)
|
Kapasitas (% dari kapasitas (3,75 m)
|
|
2 lajur
|
Berlajur banyak
|
|
12
11
10
9
|
100
88
81
75
|
100
97
91
81
|
Angka koreksi gabungan
akibat lebar lajur dan kebebasan samping
Jarak dari tepi lajur ke gangguan (ft)
|
Factor
penyesuaian (Wc) untuk lebar lajur dan kebebasan samping
|
|
Gangguan hanya sebelah kiri dari satu
arah
|
Gangguan pada dua sisi pada jalan satu
arah
|
|
Lebar lajur (ft)
|
Lebar lajur (ft)
|
|
12
11 10
9
|
12
11 10 9
|
|
|
||
6
4
2
0
|
1.00 0.95 0.89
0.77
0.98 0.94 0.88 0.76
0.95 0.92 0.86
0.75
0.88 0.85 0.80
0.70
|
TP TP TP TP
TP TP TP TP
0.94 0.91 0.86
TP
0.81 0.79 0.74
0.66
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar