HOME

Senin, 31 Oktober 2016

CONTOH CARA MENETUKAN KEMIRINGAN DASAR SALURAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR BONING ROD.


            Bila kita ingin membuat sebuah saluran baik terbuka atautertutup, maka perlu terlebih dahulu diketahui kemana arah air yang akan dialirkan supaya air yang akan dibuang mengalir. Lalu kita perlu menentukan perbaandingan kemiringan dasar saluran yang akan dibuat.
            Pelaksanaan praktek ini bertujuan bagaimana menentukan kemiringan dasar saluran dengan menggunakan alat yang paling sederhana yaitu Boning Rod. 
untuk contohnya kita gunakan papan yang berukuran lebar 7 cm, panjang horizontal 40 cm, dan batang tegak 70 cm, dipaku berbentuk T dengan sudut 900

Alat yang dipakai adalah :
  1. Metaran lipat
  2. Meteran gulung panjang 50 M
  3. slang plastik  12 mm
  4. Gergaji potong
  5. Kampak
  6. Martil besar
  7. Pensil
  8. Siku-siku
  9. Martil kecil
  10. Boning rods

Bahan yang dipakai:
  1. Kayu doken atau broti 5x7 cm (untuk patok)
  2. Benang
  3. paku 2 inchi

LANGKAH KERJA
  1. Buat patok menggunakan kayu dolken atau balok broti ukuran 5x7 cm dengan panjang 70 cm sebanyak 7 buah
  2. Buat boning rood dengan papan lebar 7 cm panjang lengan horizontal 30 cm, lengan vertikal 70 cm, tebal papan 2 cm. paku kedua lengan tersebut berbentuk T  dengan sudut 900 dipaku dengan keadaan kokoh seperti gambar dibawah ini:                                        
  1. Cari lokasi kerja yang leluasa dan cocok untuk praktek ini
  2. Pasang 2 buah patok yaitu A dan B dengan jarak antara kedua patok 10,20m dengan ketinggian yang sama, tancapkan hingga kokoh
  3. Levelkan kedua patok tersebut hingga benar-benar rata
  4. Tentukan kemiringan dasae saluran dengan perbndingan kemiringan 1 : 40 bila menggunakan pipa beton
  5. Hitung kemiringan dasar saluran dengan cara cara 1/40 x 10 m = 0,25/ 25 cm artinya beda tinggi antara patok A danB adalah 25 cm
  6. Tandai patok B turun 25 cm dari kepala patok dan beri tanda dengan cara digaris denan kata lain kepala patok C yurun 25 cmdari kepala payok A
  7. Tancapkan patok C berjarak 20 cm dari patok B. benamkan hingga kepala patok mencapai tand garis yang ada
  8. Pasang patok pembagi antara patok A dan patok C dengan jarak masing-masing 2 m
  9. Bidik dari patok A ke patok C dengan meletakan boning rood diatas patok A dan C serta diatas patok pembagi yang disebut dengan patok 1,2,3, dan4. pertama kali lakukan pembidikan untuk patok 1, bila patok 1 sudah sejajar dengan patok A dan C  maka lakukan pemindahan boning rood pada patok berikutnya
  10. Perlu diperatikan bahwa setiap setelah dilakukan pembidikan, patok di pukul bila masih tinggi dari bidikan dan dinaikan bila patok sudah lewat ditancpkan
  11. Periksalah kekokohan patok agar tertancap baik dalam tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar