Peralatan
1.
alat permeabilitas
2.
batu pori
3.
kertas saring
4.
buret atau tabung gelas pengukur
lengkap dengan pemegangnya
5.
stopwatch
6.
thermometer
7.
lem kayu
langkah kerja
o
ukur dan catat diameter dalam dari
buret (tabung gelas pengukur) dan permeabilitas.
o
Timbang berat permeameter di
tambah batu pori dan kertas saring sampai ketelitian 0,1 gram.
o
Masukkan contoh tanah kedalam
permeameter dengan terlebih dahulu menempatkan batu pori dibagian atas dan
bawah dari permeamater, sehingga benda uji yang sudah dilapis kertas saring
terapit oleh kedua batu pori.
o
Timbang permeameter yang telah
berisi contoh tanah, batu pori dan kertas saring.
o
Celah antara contoh tanah dan
permeameter diberi lem kayu agar air tidak dapat lewat melalui celah-celahnya.
o
Letakkan permeameter yang sudah
berisi benda uji pada posisinya kemudian ditutup dan dihubungkan dengan buret.
o
Tutup kran pada buret dan isi
buret dengan air.
o
Jenuhkan contoh tanah dengan cara
membuka kran pada buret dan membiarkan air mengalir melalui contoh tanah
sehingga air keluar dari bawah permeameter.
o
Isi kembali buret dengan air
sehingga suatu ketinggian dan ukur tinggi muka air tersebut dari ujung bawah
contoh tanah untuk mendapatkan h1.
o
Alirkan air dan tekanlah
stopwatch. Biarkan air mengalir melalui contoh tanah hingga air dalam buret
hampir kosong atau hingga ketinggian tertentu. Stop aliran air dan tekanlah
stopwatch,baca tinggi muka air pada buret untuk mendapatkan h2.
o
Ukur dan catat suhu air dalam
buret.
o
Buret di isi kembali dengan air
dan percobaan di ulangi 2 kali lagi. Nilai h1 dan h2diambil
sama. Catat suhu air dalam buret untuk setiap kali percobaan.
Keselamatan kerja
Hati-hati ketika melakukan penarikan hammer harus banar-banar lurus
kedudukan batangnya. Untuk tanah yang mudah longsor terlebih dahulu digunakan
casing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar