HOME

Kamis, 02 Februari 2017

contoh perhitungan Tekanan tanah aktif akibat gempa














Tekanan tanah aktif akibat gempa
TEQ    = ½ . H2. Ws . kag . B
Diketahui :      H             = 4,00 m
                        B             = 7,72 m
                        Kh           = 0,22
                                     = 300
                        Ws           = 2,65 t/m3
                                k r          = 0,8
          = tan -1 ( k r x tan  )
            = tan -1 (0,8 x tan 300 )
            = 24,7920
          = tan -1 ( Kh )
            = tan -1 (0,22 )
            = 12,41
Ka       = tan2 ( 45 - 24,792 / 2 )
            = 0,409
Kag     = cos( Ø-Ø) /  cos2  Ø (1+ √ (sin Ø . sin (Ø-Ø) / (cos Ø) )
            = 0,954 / ( 0,954 (1 + 0,303 ))
            = 0,768
kag    = kag – ka
            = 0,768 – 0,409
            = 0,359
TEQ    = ½ H2. Ws . kag . B
            = ½ ( 400 )2.2,65 . 0.359 . 7,72 = 58,755 t/m
YEQ    =  x H
            =  x 400
            = 2,66 m
MEQ   = TEQ x YEQ
            = 58,755 x 2,66

            = 156,288 t


Rabu, 01 Februari 2017

penjelasan lengkap tentang pengertian dan sistem pelabuhan di indonesia

Pada masa yang lalu,
Pelabuhan adalah suatu tempat di perairan (di muara sungai, teluk atau pantai) yang secara alamiah terlindung dari gempuran gelombang, sehingga kapal-kapal dan perahu-perahu dapat merapat dan membuang jangkar untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang maupun menaik turunkan penumpang dengan aman.

Sejalan dengan kemajuan zaman,
                Pelabuhan sebagai sarana dan prasarana angkutan laut tidak lagi di perairan  yang terlindungi secara alamiah, tetapi bisa berada di laut terbuka sebagai Pelabuhan Samudra dengan perairan yang luas dan dalam.
Pelabuhan sekarang merupakan :
¡                  salah satu segmen mata-rantai Transportasi dari kegiatan bisnis yang terlibat dalam proses Transportasi.
¡  prasarana yang dapat menunjang dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan perkembangan industri didaerah belakang pelabuhan ( hinterland ).

Arti  penting Pelabuhan bagi suatu daerah atau negara dapat ditinjau dari beberapa aspek,   yaitu :
  1. dari aspek transportasi
  2. dari aspek pelayanan
  3. dari aspek HINTERLAND CONNECTION 
a. dari aspek  transportasi,
                Pelabuhan sebagai :
¡  interface  atau titik Temu  antara  moda transportasi laut dan moda transportasi darat,
¡  Gateway atau  pintu gerbang utama untuk arus keluar masuknya barang perdagangan dari atau ke daerah belakang pelabuhan (hinterland)  yang bersangkutan,
¡  industry estate atau Industri estat untuk pengembangan industri di daerah pelabuhan yang berorientasi ekspor.

b.  dari aspek pelayanan,
Pelabuhan akan melayani,  antara lain :
¡  kebutuhan perdagangan terutama perdagangan internasional dari daerah belakang Pelabuhan tersebut,
¡  membantu berjalannya roda perdagangan dan pengembangan industri Nasional,
¡  menampung pangsa pasar yang semakin meningkat guna melayani perdagangan Internasional baik tran’shipment  maupun transit traff,
¡  menyediakan fasilitas transit untuk tujuan daerah belakang atau daerah / negara tetangga,
¡  menyediakan fasilitas pengembangan industri di sekitar Pelabuhan bagi industri yang berorientasi eksport.

 c. aspek HINTERLAND CONNECTION
¡  Antara Pelabuhan dan hinterland  terjadi hubungan yang saling mempengaruhi dan saling ketergantungan.
¡  Seperti, Pelabuhan tidak akan ada artinya bila tidak didukung oleh hinterland yang berpotensi untuk berkembang, sebaliknya ,pada daerah yang merupakan hinterland  dari suatu Pelabuhan akan terhambat  perkembangan industri, pertanian dan perdagangannya  jika tidak ditunjang oleh suatu Pelabuhan dengan fasilitas yang memadai dengan tingkat keefesiensi yang tinggi.
Fasilitas yang dimaksud :
¡  prasarana jalan raya yang menghubungkan suatu lokasi dengan Pelabuhan
¡  Sarana transportasi darat ( truk, kereta api )
¡  Prasarana jaringan telekomunikasi Internasional
¡  Sisten perbank-kan
¡  Prosedur ekspor / impor
¡  Sistem Keamanan Nasional,
¡  dll


Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, 

¡  Hinterland connection berarti semua fasilitas yang memungkinkan terlaksananya hubungan antara pelabuhan dengan seluruh lokasi industri, pertanian dan perdagangan dalam arti luas yang berada di hinterland di mana pelabuhan tersebut berada. 
Kata Pelabuhan dapat diartikan dalam dua istilah, yaitu Bandar dan Pelabuhan.
                Bandar ( harbour ),
                Bandar adalah suatu fasilitas di daerah per-air-an  ( estuari atau muara sungai,  teluk ) dengan kedalaman air yang memadai dan terlindung dari gempuran gelombang, angin dan arus untuk berlabuh, bertambat  maupun tempat singgah kapal untuk mengisi bahan bakar, reparasi dan sebagainya. 

                 Pelabuhan ( port )
                adalah suatu  daerah per-air-an  (di samudera, estuari/muara sungai, dan teluk) dengan kedalaman yang memadai dan terlindung dari gempuran gelombang, angin dan arus, serta dilengkapi dengan fasilitas terminal laut dan darat
  • dermaga dimana kapal dapat berlabuh atau bertambat,
  • kran-kran untuk  melakukan bongkar muat barang/hewan,
  • gudang untuk menyimpan barang-barang dalam jangka yang cukup lama selama menunggu mengiriman ke daerah tujuan atau pengapalan.
  • terminal darat untuk menaik turunkan penumpang, mengisi BBM, dll.
  • serta memiliki akses ke darat dengan transportasi penghubung seperti kereta api dan truk

Difenisi Pelabuhan menurut Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 2001 tentang Kepelabuhan,
  •                 adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan Pemerintah dan kegiatan Ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik/turun penumpang dan atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat berpindahnya intra dan antar moda transportasi.
Pelabuhan dapat dibedakan menjadi beberapa macam tergantung dari sudut tinjauannya, yaitu dari  :
  • segi penyelenggaraannya,
  • segi kegunaannya
  • segi geografisnya.
Ditinjau dari segi penyelenggaraannya
¡  Pelabuhan Umum,
diselenggarakan untuk kepentingan pelayaran masyarakat umum,
Penyelenggaraannya dapat dilakukan oleh Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara atau Swasta.
¡  Pelabuhan Khusus
diselenggarakan untuk kepentingan sendiri dalam menunjang kegiatan tertentu.
Pelabuhan ini tidak boleh digunakan untuk kepentingan umum, kecuali dalam keadaan tertentu dengan ijin Pemilik Pelabuhan.

Ditinjau dari segi kegunaannya
¡  Pelabuhan Ikan
¡  Pelabuhan Barang
¡  Pelabuhan Penumpang
¡  dll

Ditinjau dari segi geografisnya
¡  Pelabuhan Alam,
¡  Pelabuhan Buatan
¡  Pelabuhan Semi alam
Pelabuhan yang ada di Indonesia kurang lebih 560 Pelabuhan terdiri dari Pelabuhan besar dan Pelabuhan kecil,
¡  110 pelabuhan relatif besar yang bersifat komersial, dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
                 
¡  Ratusan pelabuhan dan dermaga yang bersifat khusus yang dikelola oleh Industri untuk melayani usaha pokoknya 
¡  Sedangkan lainnya merupakan pelabuhan-pelabuhan kecil yang tersebar di pulau-pulau terpencil di seluruh Nusantara dan bersifat non komersial


Jumat, 27 Januari 2017

CONTOH RUMUSAN KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN PADA PROYEK FULL VERSI






KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN PADA PROYEK
2.1         Identifikasi Dampak Positif Dan Negatif

No.

Dampak

Uraian Dampak

Identifikasi Dampak
 1.
Positif
a.  Manusia



b.  Hewan

c.  Tumbuhan
Kelancaran dan kenyamanan bagi kendaraan-kendaraan yang melintasi jalan tsb.

-

-
 2.
Negatif
a. Manusia




b.Hewan dan
Tumbuhan
Polusi udara yang disebabkan kendaraan-kendaraan yang melintasi dijalan tersebut, meningkatnya volume lalu lintas, maka meningkat pula polusi udara pada daerah tersebut.

Berkurangnya daerah resapan air yang menyebabkan berkurang pula kandungan air dalam tanah. Hal ini dapat mengancam kehidupan ekosistem tumbuhan sekitar jalan tersebut. Akibat hal ini, juga berdampak pada hewan, apalagi hewan-hewan golongan herbavora, hewan-hewan tsbt hidup bergantung pada ketersidiaannya tumbuhan.


2.2         Identifikasi Masalah
2.2.1         Saat Pra Kontruksi

No.

Kegiatan Proyek

Identifikasi Dampak
 1.
Survey
a.Penebangan tumbuhan

Saat pengukuran kebiasaan surveyor merusak atau menebang pepohonan yang mengganggu saat pengukuran.


2.2.2        Saat Kontruksi

No.

Kegiatan Proyek

Identifikasi Dampak
1.
Mobilisasi dan
Demobilisasi
a.  Kebisingan




b.  Kemacetan





c.  Polusi Udara
Masyarakat mengalami kebisingan selama proses mobilisasi alat berat yang mengganggu pendengaran warga atau konsentrasi dan mengganggu ketenangan waktu istirahat.
Arus lalu lintas pada jalan tersebut menjadi terganggu akibatnya pemasukan alat berat ke lokasi proyek memperlambat aksesbilitas pengguna jalan.

Terjadi polusi udara akibat asap kendaraan yang pengangkut alat berat.

2.
Pekerjaan Tanah
a.  Kebisingan





b.  Polusi Udara
Terjadi kebisingan yang ditimbulkan oleh alat berat yang bekerja pada saat pembersihan badan jalan yang dapat mengganggu pendengaran warga setempat dan pengguna jalan.

Polusi udara yang terjadi akibat dari debu akibat melintasnya truk-truk pengangkut, dan debu urugan pilihan yang tidak ditutup saat pengangkutan.

3.
Pekerjaan Lapisan
Pondasi Bawah
(LPB)
a.       Kebisingan





b.      Polusi udara
Terjadi kebisingan yang ditimbulkan oleh alat berat yang bekerja pada pekerjaan base-B yang dapat mengganggu pendengaran warga setempat dan pengguna jalan.

Polusi udara yang terjadi akibat dari debu akibat melintasnya truk-truk pengangkut, dan saat penumpukan material di badan jalan.

4.
Pekerjaan Lapisan
Pondasi Atas
(LPA)
a.    Kebisingan





b.    Polusi udara

Masyarakat mengalami kebisingan selama proses pelaksanaan pekerjaan Base­-A yang mengganggu pendengaran warga, dan mengganggu ketenangan waktu istirahat.

Polusi udara yang terjadi akibat dari debu akibat melintasnya truk-truk pengangkut, dan saat penumpukan material di badan jalan.

6.
Pekerjaan Lapisan
Permukaan
(Surface)
a.  Kemacetan






b.  Polusi Udara



c.  Aspal cair 





d.  Kebisingan

Arus lalu lintas pada jalan tersebut menjadi terganggu akibatnya pemasukan asphalt finisher ke lokasi proyek memperlambat aksesbilitas pengguna jalan.

Polusi udara pada saat pembersihan debu pada LPA dengan menggunakan compressor.

Aspal cair yang disiram pada saat prime coat dan tidak adanya larangan melintas sebelum aspal tersebut kering, membuat para pengguna jalan yang melintas terkena lekatan aspal cair.

Masyarakat mengalami kebisingan selama proses pelaksanaan pekerjaan permukaan ini yang mengganggu pendengaran warga, dan mengganggu ketenangan waktu istirahat.


2.2.3        Pasca Kontruksi

No.

Sebab

Identifikasi Dampak
1.
Pengguna
jalan
a.   Meningkatnya Polusi Udara
Seiring dengan meningkatnya volume lalu lintas, polusi udara pada sekitar jalan terebut pun meningkat, hal ini harus segera di atasi dengan penghijauan atau penanaman pohon di sekitar jalan, agar tidak mengganggu kesehatan masyarakat setempat.











2.3         Identifikasi Limbah

Jenis Limbah


Identifikasi Limbah
Padat
Humus atau sampah pada badan jalan, yang tidak dibuang pada tempatnya, dibuang sembarangan ke daerah samping jalan
Cair
Oli atau Bensin yang tumpah saat pengisian bahan bakar alat berat di lokasi
Gas
Asap yang mengandung Co, N, dan gas-gas berbahaya bagi pernafasan lainnya yang dikeluarkan alat berat saat pengoperasian